Masa kini, Waspada, barangkali kata yang paling tepat untuk mewakili rasa gelisah para muslimah di kota-kota besar. Begitu banyak niat jahat dan kesempatan yang cepat berpadu, menjadi perilaku jahat dan tak memilih korban. Kejahatan terus mengintai kelengahan dan kelemahan.Kemampuan menjaga diri bagi Muslimah menjadi sangat penting, sebagai upaya pertahanan dan perlindungan diri pada saat-saat genting. Upaya menjaga diri itu, antara lain dengan mempelajari dan menguasai salah satu bentuk bela diri.
Inilah daftar – daftar nama beladiri yang konon sudah ada sejak jaman kuno.
1. Gulat Highland
Orang Skotlandia telah dikenal sebagai pejuang yang ganas, tapi hanya sedikit yangmembandingkannya dengan Jackie Chan dan William Wallace walaupun kebanyakan orangSkotlandia menjalani banyak latihan seni bela diri. Gulat Highland adalah jenis pertarungan pertama yang diajarkan pada anak muda Skotlandia, biasanya teknik-teknik keluarga diturunkandari ayah ke anaknya. Tercatat bahwa seringkali ksatria Inggris tertangkap basah oleh keahlianorang Skotlandia yang tanpa senjata yang bisa menyeret baju lapis baja dan kuda mereka dengan mudah. Gulat Highland sekarang ini terutama digunakan oleh kelompok reenactment (kelompok yang membuat simulasi dari kejadian sejarah) dan tertinggal dalam sejarah karena banyak tekniknya yang hilang seiring berjalannya waktu
2. Pankration
Olimpiade Yunani kuno memang brutal pada umumnya, tetapi yang paling brutal dari acara-acara tersebut ada Pankration, yang kurang lebih artinya “Tanpa aturan”. Dalam pertandingan ganas yang merupakan kombinasi dari tinju dan gulat ini diperbolehkan melakukan apapun, mulai dari pukulan ke pangkal paha, mencolok mata, bahkan mematahkan jari. Maksud daripertandingan ini adalah supaya meyakinkan kalau setiap pria di kota siap untuk menjadi militer, dan teknik dari Pankration akan berguna ketika melawan gerombolan barbar. Sekarang, masyarakat Yunani masih melatih Pankration sebagai olahraga dan teknik yang dikembangkan ribuan tahun tersebut membuatnya menjadi seni bela diri campuran.
3. Anggar Eropa Pedang di Eropa Barat selama abad ke-14 dan 15 merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki setiap pemuda, karena laki-laki dari kalangan bangsawan selalu membawa pedangnya dan seringkali diajak duel oleh orang lain. Anggar Eropa muncul sebagai seni bela diri yangcanggih sekaligus kompleks, menghasilkan ribuan buku panduan dan manual yang dicetak di seluruh Eropa. Pemain anggar terkenal karena ketepatan menusuk, gerakan kaki yang halus dan tubuh yang penuh kontrol yang setara dengan samurai. Setiap negara dan daerah di Eropa memiliki gaya yang khas, termasuk jumlah pedang yang digunakan.
4. Bela Diri Pisau Suku Apache
Suku Apache menguasai penggunaan berbagai senjata untuk serangan terhadap pemukim atau musuh penduduk asli Amerika lain, dan dari banyaknya senjata-senjata yang menakutkan tersebut, mereka menjadi paling mematikan dengan hanya pisau mereka. Setiap suku Apache punya sedikitnya satu pisau yang mereka bawa sepanjang waktu yang mereka gunakan untuk berburu, tapi untuk pertarurang suku Apache bisa membawa puluhan pisau sekaligus. Mereka biasa melempar pisau-pisau tersebut dengan akurasi yang mengerikan, atau memotong orangdari jarak dekat, menebas bagian dada, tenggorokan atau urat yang lemah. Saat ini militer Amerika mempekerjakan beberapa pelatih keturunan Apache untuk mengajar tentara pasukan khusus bertahan hidup dan berkelahi dengan pisau. Tidak heran navy SEALS (pasukan khusus Angakatan Laut Amerika) dianggap sebagai petarung pisau terbaik di dunia.
5. Sambo Sambo termasuk bela diri modern, olahraga tempur dan sistem pertahanan diri yangdikembangkan di Uni Soviet ini diakui oleh USSR All-Union Sports Committee tahun 1938, dibuat oleh Anatoly Kharlampiev. Umumnya ada tiga jenis variasi olahraga kompetitif Sambo yangdiakui: Sambo Olahraga, yang mirip dengan gaya gulat amatir atau judo; Sambo Tempur, dimanfaatkan dan dikembangkan untuk militer dan menyerupai campuran bela diri modern, termasuk teknik memukul dan mencakar; dan Sambo Gaya Bebas, yang menggunakan peraturan unik Sambo kompetitif Amerika yang dibuat American Sambo Association.
6. Bela Diri Tongkat Nguni
Dasar dari pertempuran legendaris Suku Zulu adalah bela diri tongkat dimana dua orang Zulu dengan senjata sepotong batang pohon untuk menyerang da prisai kecil untuk bertahan. Walau tongkat tidak terlalu merusak bagian samping tubuh dari pukulan rendah, dihantam langsung dengan tongkat bisa menyebabkan sakit yang amat sangat dan dalam pertandingan ada banyak kesempatan untuk dihantam berkali-kali. Pertempuran dengan tongkat membantu Suku Zulu untuk bertahan dari rasa sakit dan rasa takut, yang melatih mereka berhadapan langsung dengan senjata-senjata Inggris tanpa berkedip. Pemimpin terkenal Afrika Selatan Nelson Mandela mengatakan dirinya pernah ikut bela diri tongkat saat kecil.
7. Krav Maga
Bela diri mematikan ini datang dari Israel dan asalnya dari jalanan, dikembangkan oleh preman-preman Yahudi untuk mempertahankan lingkungan mereka dari geng anti-Yahudi. Krav Maga berbeda dengan kebanyakan seni bela diri lain karena lebih fokus untuk mengakhiri pertarungan secepat mungkin menggunakan “Overwhelming Force”, membuat Krav Maga menjadi seni beladiri yang paling mematikan dari yang lain. Sekarang, Krav Maga digunakan oleh militer dan polisi, dan juga dimanfaatkan oleh pasukan khusu Amerika dan FBI.
8. Jeet Kune Do Banyak yang salah mengira kalau Jeet Kune Do adalah salah satu seni bela diri dari Timur, padahal sebenarnya bela diri ini dikembangkan di Amerika, oleh Bruce Lee (seorang penduduk Amerika) karena dia mengagumi kesederhanaan gaya berkelahi Barat seperti tinju dan gulat. Bosan dengan metode Kung fu yang terlalu rumit, Bruce lee menggali seni bela diri sampai ke dasarnya ketia ia mengembangkan Jeet Kune do, mengajarkan bahwa teknik yang terbaik yangakan memenangkan pertarungan. Banyak teman-teman selebriti Lee yang berlatih bela diri ini, seperti Kareem Abdul-Jabbar, John Saxon, Jim Kelly dan Steve McQueen.
9. Savate
Dikembangkan di Perancis pada abad ke-19 oleh petarung jalanan yang biasa memakai sepatu bot tua dan menendang kepala orang, kata “Savate” sendiri sebenarnya adalah istilah slang tuayang berarti sepatu tua. Savate berpindah dari jalanan ke sekolah tinju dengan masih menjadi bela diri kompetitif tanpa nama yang populer di Perancis, terkenal karena tendangan wajah dan kepalanya yang brutal yang bertujuan untuk menjatuhkan orang sekali serang. Sekolah savate juga mulai mengajarkan teknik dengan senjata. Seni bela diri jalanan ini disatukan dengan penggunaan tongkat, pisau dan -cukup aneh- kursi rotan.
10. Capoeira
Kombinasi dari pertarungan dan tarian, Capoeira mungkin adalah bela diri yang paling indah untuk ditonton. Capoeira adalah sebuah sistem bela diri tradisional yang didirikan di Brazil oleh budak-budak Afrika yang dibawa oleh orang-orang Portugis ke Brazil untuk bekerja di perkebunan-perkebunan besar. Pada zaman dahulu mereka melalukan latihan dengan diiringi oleh alat-alat musik tradisional. Capoeira tidak saja menjadi sebuah kebudayaan, tetapi juga sebuah olahraga nasional Brazil, dan para guru dari negara tersebut membuat capoeira menjadi terus menerus lebih internasional, mengajar di kelompok-kelompok mahasiswa, bermacam-macam fitness center, organisasi-organisasi kecil, dll. Saat ini capoeira dipelajari hampir di seluruh dunia, dari Portugal sampai ke Norwegia, dari Amerika Serikat sampai ke Australia, dariIndonesia sampai ke Jepang.
11. Pencak Silat Tradisi silat diturunkan secara lisan dan menyebar dari mulut ke mulut, diajarkan dari guru ke murid. Karena hal itulah catatan tertulis mengenai asal mula silat sulit ditemukan. Di Minangkabau, silat atau silek diciptakan oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan, Tanah Datar, di kaki Gunung Marapi pada abad XI.[1] Kemudian silek dibawa dan dikembangkan oleh para perantau Minang ke seluruh Asia Tenggara.
Kebanyakan sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Seperti asal mula silat aliran Cimande yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang menyaksikan pertarungan antara harimau dan monyet dan ia mencontoh gerakan tarung hewan tersebut. Asal mula ilmu bela diri di Indonesia kemungkinan berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Seperti yang kini ditemui dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas,[2] yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di pulau-pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lainnya juga mengembangkan sebentuk silat tradisional mereka sendiri. Dalam Bahasa Minangkabau, silat itu sama dengan silek. Sheikh Shamsuddin (2005)[3] berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu beladiri dari Cina dan India dalam silat. Bahkan sesungguhnya tidak hanya itu. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kebudayaan Melayu (termasuk Pencak Silat) adalah kebudayaan yang terbuka yang mana sejak awal kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian berasimilasi dan beradaptasi dengan kebudayaan penduduk asli. Maka kiranya historis pencak silat itu lahir bersamaan dengan munculnya kebudayaan Melayu. Sehingga, setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan yang dibanggakan. Sebagai contoh, bangsa Melayu terutama di Semenanjung Malaka meyakini legenda bahwa Hang Tuah dari abad ke-14 adalah pendekar silat yang terhebat.Hal seperti itu juga yang terjadi di Jawa, yang membanggakan Gajah Mada.
Perkembangan dan penyebaran silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum Ulama, seiring dengan penyebaran agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Catatan historis ini dinilai otentik dalam sejarah perkembangan pencak silat yang pengaruhnya masih dapat kita lihat hingga saat ini. Kala itu pencak silat telah diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau-surau. Silat lalu berkembang dari sekedar ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah. Disamping itu juga pencak silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
Kebanyakan sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain. Seperti asal mula silat aliran Cimande yang mengisahkan tentang seorang perempuan yang menyaksikan pertarungan antara harimau dan monyet dan ia mencontoh gerakan tarung hewan tersebut. Asal mula ilmu bela diri di Indonesia kemungkinan berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Seperti yang kini ditemui dalam tradisi suku Nias yang hingga abad ke-20 relatif tidak tersentuh pengaruh luar.
Silat diperkirakan menyebar di kepulauan nusantara semenjak abad ke-7 masehi, akan tetapi asal mulanya belum dapat dipastikan. Meskipun demikian, silat saat ini telah diakui sebagai budaya suku Melayu dalam pengertian yang luas,[2] yaitu para penduduk daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malaka, serta berbagai kelompok etnik lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa Melayu di berbagai daerah di pulau-pulau Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan lain-lainnya juga mengembangkan sebentuk silat tradisional mereka sendiri. Dalam Bahasa Minangkabau, silat itu sama dengan silek. Sheikh Shamsuddin (2005)[3] berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu beladiri dari Cina dan India dalam silat. Bahkan sesungguhnya tidak hanya itu. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kebudayaan Melayu (termasuk Pencak Silat) adalah kebudayaan yang terbuka yang mana sejak awal kebudayaan Melayu telah beradaptasi dengan berbagai kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, Arab, Turki, dan lainnya. Kebudayaan-kebudayaan itu kemudian berasimilasi dan beradaptasi dengan kebudayaan penduduk asli. Maka kiranya historis pencak silat itu lahir bersamaan dengan munculnya kebudayaan Melayu. Sehingga, setiap daerah umumnya memiliki tokoh persilatan yang dibanggakan. Sebagai contoh, bangsa Melayu terutama di Semenanjung Malaka meyakini legenda bahwa Hang Tuah dari abad ke-14 adalah pendekar silat yang terhebat.Hal seperti itu juga yang terjadi di Jawa, yang membanggakan Gajah Mada.
Perkembangan dan penyebaran silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum Ulama, seiring dengan penyebaran agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Catatan historis ini dinilai otentik dalam sejarah perkembangan pencak silat yang pengaruhnya masih dapat kita lihat hingga saat ini. Kala itu pencak silat telah diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau-surau. Silat lalu berkembang dari sekedar ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah. Disamping itu juga pencak silat menjadi bagian dari latihan spiritual.
Silat berkembang di Indonesia dan Malaysia (termasuk Brunei dan Singapura) dan memiliki akar sejarah yang sama sebagai cara perlawanan terhadap penjajah asing. [4] . Setelah zaman kemerdekaan, silat berkembang menjadi ilmu bela diri formal. Organisasi silat nasional dibentuk seperti Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia (PESAKA) di Malaysia, Persekutuan Silat Singapore (PERSIS) di Singapura, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam (PERSIB) di Brunei. Telah tumbuh pula puluhan perguruan-perguruan silat di Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.
12. Muay Thai, ThailandMirip sekali dengan kickboxing, tapi bedanya, pukulan dibawah sabuk, siku dan dan lutut semua boleh dipergunakan. Muay Thay susah sekali diperkirakan kapan tepatnya lahir kapan, tapi berbagai elemen dari beladiri ini dapat ditemui di beladiri Jepang dan India. Popularitas beladiri ini mulai muncul pada 1800an. Secara tradisi, bela diri ini sangat terstruktur, dengan berbagai ritual yang menunjukkan penghormatan kepada lawan. Sekarang beladiri ini lebih berfokus sebagai penggunaan badan sebagai senjata, kepalan, tulang kering, siku, lutut, dan berbagai hal lain untuk mengalahkan lawan. Inilah yang membuat bela diri ini berharga, karena semua bagian tubuh dapat digunakan sebagai senjata.
13. Judo, JepangJudo ditemukan atau didirikan oleh Kano Jigoro, yang sering diganggu pada masa kecilnya, sekitar 1860 sampai 1870. Dengan mengambil berbagai kemampuan dasar beladiri yang berkembang, Kano menambahkan teknik lemparan untuk menciptakan Judo. Arti kata Judo adalah “jalan lembut” yang berarti kira2 menggunakan kekuatan lawan untuk melawan dirinya sendiri. Karena prinsip inilah, maka Judoka tidak harus lebih kuat daripada lawannya. Fokus utama Judo adalah melempar dan kuncian tanah, daripada memukul atau menyerang.
14. Aikido, JepangAikido diperkenalkan pada awal 1900an, dengan para pengikutnya belajar untuk menggunakan kekuatan dan energi lawan untuk menjatuhkan mereka. Para murid diajarkan untuk tetap menjaga kondisi penyerangnya, dan diajarkan untuk melumpuhkan tanpa melukai. Penggunaan senjata juga sering ditemui dalam aikido, dan para pengikutnya diajari untuk bertahan melawan tongkat, pedang dan bahkan pisau. pendiri Aikido, Morihei Ueshiba, berkata bahwa untuk menjadi pengikut Aikido yang sukses, para murid harus “menerima 99% serangan lawan dan menatap wajah kematian tanpa takut.”
15. Jujutsu, Jepang
Ketika samurai Jepang kehilangan semua senjata, mereka akan beralih ke penggunaan Jujutsu (seni lembut). Jujutsu berkembang dengan berfokus pada lemparan, kuncian dan menggulingkan diri. Tapi tidak seperti bela diri lain, Jujutsu lebih banyak bergerak ke “apa aja boleh”. Secara tradisional, para murid diajarkan berbagai taktik “curang” seperti mencolok mata, menggigit, yang jika digunakan dengna tepat, dapat membunuh lawan. Bela diri ini sangat efektif jika digunakan pada pertempuran jarak pendek.
16. Ninjutsu, Jepang
Beladiri misterius ini biasa digunakan oleh kaum pembunuh dan para pejuang gerilya Jepang. Ninjitsu mengajarkan berbagai cara untuk mengejutkan lawan dan mengalahkan lawan, dengan arah perkembangan untuk membunuh. Selain kaki, tangan, berbagai senjata diajarkan juga, termasuk teknik menyelinap dan melarikan diri secara efektif.
17. Tae-kwondo, Korea
Te-kwondo memiliki arti “jalan kepalan dan kaki”, beladiri ini berkembang pesat pada setelah era PD II, ketika Jepang mengakhiri pendudukan atas Korea. Bela diri ini terkenal atas tendangannya yang mencengangkan, dan menggabungkan antara kemampuan fisik dan kekuatan mental. Pemengang sabuk hitam beladiri ini mencapai 3 juta orang di seluruh dunia.
Bela diri cari Cina ini berarti secara harfiah: Kesuksesan yang diraih dengan jalan yang berat dan panjang, dan merupakaan beladiri paling tua di dunia. Semenjak diperkenalkan oleh Kaisar Huangti, 2,698 sebelum Masehi, telah berkembang puluhan ribu aliran Kungfu. Secara tradisional, beladiri ini diajarkan oleh para biksu Shaolin, dengan penekanan utama pada moralitas dan filosofi, dimana nilai kerendahan hati, kepercayaan, dan kesabaran, serta penghormatan di tekankan.
19. Karate, Jepang
Diturunkan dari kata yang berarti “tangan kosong”, Karate diperkenalkan sebagai beladiri tanpa senjata. Berbagai teknik Karate diperkirakan berawal dari tahun 1300-an, walaupun penulis “10 Precepts of Karate”, Anko Itosu, bapak karate modern, menuliskan buku tersebut pada 1908. “Karate adalah teknik yang mengubah tangan dan kaki menjadi tombak” demikian tulis Anko. Pada buku tulisan Anko, karate dapat dipakai sebagai,”… cara mengindari perkelahian jika dihadang penjahat.”
20. Brazilian Jiu-jitsu, Brazil
Walaupun didirikan di Brazil, pendiri bela diri ini adalah Mitsuyo Maeda, seorang petarung dari Jepang, yang memenangkan lebih dari 2000 pertandingan dan dianggap sebagai manusia paling tangguh. Maeda bertemu dengan keluarga Gracie di Jepang pada 1914, dan semenjak saat itu juga keluarga Gracie dianggap sebagai keluarga pertama beladiri ini. Penekanan pada lemparan dan groundwork menjadikan olahraga ini populer di kalangan pengguna olahraga campuran
15. Jujutsu, Jepang
Ketika samurai Jepang kehilangan semua senjata, mereka akan beralih ke penggunaan Jujutsu (seni lembut). Jujutsu berkembang dengan berfokus pada lemparan, kuncian dan menggulingkan diri. Tapi tidak seperti bela diri lain, Jujutsu lebih banyak bergerak ke “apa aja boleh”. Secara tradisional, para murid diajarkan berbagai taktik “curang” seperti mencolok mata, menggigit, yang jika digunakan dengna tepat, dapat membunuh lawan. Bela diri ini sangat efektif jika digunakan pada pertempuran jarak pendek.
16. Ninjutsu, Jepang
Beladiri misterius ini biasa digunakan oleh kaum pembunuh dan para pejuang gerilya Jepang. Ninjitsu mengajarkan berbagai cara untuk mengejutkan lawan dan mengalahkan lawan, dengan arah perkembangan untuk membunuh. Selain kaki, tangan, berbagai senjata diajarkan juga, termasuk teknik menyelinap dan melarikan diri secara efektif.
17. Tae-kwondo, Korea
Te-kwondo memiliki arti “jalan kepalan dan kaki”, beladiri ini berkembang pesat pada setelah era PD II, ketika Jepang mengakhiri pendudukan atas Korea. Bela diri ini terkenal atas tendangannya yang mencengangkan, dan menggabungkan antara kemampuan fisik dan kekuatan mental. Pemengang sabuk hitam beladiri ini mencapai 3 juta orang di seluruh dunia.
Seorang mantan juara Taekwondo Inggris akan menawarkan pelajaran kepada Muslim perempuan tentang bagaimana mempertahankan diri terhadap serangan yang sering terjadi jalanan karena mereka memakai jilbab, Islington Tribune melaporkan pada hari Jumat, tanggal 3 februari. “Saya pertama kali mendengar tentang ini (serangan pada muslimah berjilbab) ketika saya mengajar beladiri pada sebuah kelompok wanita Asia di London Timur,” kata Theresa Thomas, 52 tahun.
Thomas, seorang jagoan Taekwondo mengatakan ia diundang oleh badan amal SOne True Voice untuk menjalankan kelas yang ditujukan kepada wanita yang mengenakan jilbab.
Ini ide pertama kali yang diusulkan oleh kelompok Muslim untuk menghadapi serangan yang meningkat terhadap Muslim Inggris yang mengenakan jilbab.
“Lalu ketika saya datang untuk bekerja di Finsbury Park, setelah One True Voice meminta pada saya, banyak wanita mengatakan kepada saya bahwa perampok telah sengaja menargetkan mereka, mengambil pin dari jilbab mereka dan menusuk mereka di kepala dengan pin itu,” tambah Thomas .
Shamso Ibrahim, 25, dari Finsbury Park, mengatakan bibinya pernah menjadi korban serangan serupa.
“Dia berjalan di Seven Sisters Road dan seorang pria datang mengambil jepit rambut dia,” katanya.
“Tapi untungnya bibi saya adalah seorang wanita percaya diri dan dibesarkan di Somalia, mengetahui cara untuk melawan, jadi dia akhirnya berhasil menjatuhkan penyerangnya.”
Hijab adalah kode wajib berpakaian dalam Islam. Catatan menunjukkan bahwa tindakan tidak menyenangkan ataupun serangan terhadap Muslim Inggris, diperkirakan hampir dua juta jiwa, telah meningkat baru-baru ini.
Pada bulan September 2010, sebuah perguruan tinggi terkemuka Inggris melarang wanita muslim berjilbab ke kampus dengan alasasn tindakan keamanan.
Pembelaan diri
Theresa, yang akan menjadi bagian dari official team di Olimpiade London 2012, berharap lebih banyak perempuan yang akan mampu melawan para penyerang.
“Ini bukan tentang ukuran Anda, ini tentang teknik,” katanya pada Islington Tribune.
“Saya mengajar wanita setinggi 5 kaki 2 inci (sekitar 155 cm) menghadang penyerang setinggi 6 kaki 2 inci (sekitar 185 cm).”
Theresa telah mengajar perempuan di Andover Youth Centre di daerah Holloway Andover sejak November.
Dia mengatakan wanita merasa sulit untuk membela diri karena mereka sering membawa tas belanja atau membawa anak. Kelasnya di Andover akan selesai minggu depan. Kelas-kelas lain akan ditawarkan di daerah Elthorne dan Cornwallis bulan ini.
18. Kung fu, CinaThomas, seorang jagoan Taekwondo mengatakan ia diundang oleh badan amal SOne True Voice untuk menjalankan kelas yang ditujukan kepada wanita yang mengenakan jilbab.
Ini ide pertama kali yang diusulkan oleh kelompok Muslim untuk menghadapi serangan yang meningkat terhadap Muslim Inggris yang mengenakan jilbab.
“Lalu ketika saya datang untuk bekerja di Finsbury Park, setelah One True Voice meminta pada saya, banyak wanita mengatakan kepada saya bahwa perampok telah sengaja menargetkan mereka, mengambil pin dari jilbab mereka dan menusuk mereka di kepala dengan pin itu,” tambah Thomas .
Shamso Ibrahim, 25, dari Finsbury Park, mengatakan bibinya pernah menjadi korban serangan serupa.
“Dia berjalan di Seven Sisters Road dan seorang pria datang mengambil jepit rambut dia,” katanya.
“Tapi untungnya bibi saya adalah seorang wanita percaya diri dan dibesarkan di Somalia, mengetahui cara untuk melawan, jadi dia akhirnya berhasil menjatuhkan penyerangnya.”
Hijab adalah kode wajib berpakaian dalam Islam. Catatan menunjukkan bahwa tindakan tidak menyenangkan ataupun serangan terhadap Muslim Inggris, diperkirakan hampir dua juta jiwa, telah meningkat baru-baru ini.
Pada bulan September 2010, sebuah perguruan tinggi terkemuka Inggris melarang wanita muslim berjilbab ke kampus dengan alasasn tindakan keamanan.
Pembelaan diri
Theresa, yang akan menjadi bagian dari official team di Olimpiade London 2012, berharap lebih banyak perempuan yang akan mampu melawan para penyerang.
“Ini bukan tentang ukuran Anda, ini tentang teknik,” katanya pada Islington Tribune.
“Saya mengajar wanita setinggi 5 kaki 2 inci (sekitar 155 cm) menghadang penyerang setinggi 6 kaki 2 inci (sekitar 185 cm).”
Theresa telah mengajar perempuan di Andover Youth Centre di daerah Holloway Andover sejak November.
Dia mengatakan wanita merasa sulit untuk membela diri karena mereka sering membawa tas belanja atau membawa anak. Kelasnya di Andover akan selesai minggu depan. Kelas-kelas lain akan ditawarkan di daerah Elthorne dan Cornwallis bulan ini.
Bela diri cari Cina ini berarti secara harfiah: Kesuksesan yang diraih dengan jalan yang berat dan panjang, dan merupakaan beladiri paling tua di dunia. Semenjak diperkenalkan oleh Kaisar Huangti, 2,698 sebelum Masehi, telah berkembang puluhan ribu aliran Kungfu. Secara tradisional, beladiri ini diajarkan oleh para biksu Shaolin, dengan penekanan utama pada moralitas dan filosofi, dimana nilai kerendahan hati, kepercayaan, dan kesabaran, serta penghormatan di tekankan.
19. Karate, Jepang
Diturunkan dari kata yang berarti “tangan kosong”, Karate diperkenalkan sebagai beladiri tanpa senjata. Berbagai teknik Karate diperkirakan berawal dari tahun 1300-an, walaupun penulis “10 Precepts of Karate”, Anko Itosu, bapak karate modern, menuliskan buku tersebut pada 1908. “Karate adalah teknik yang mengubah tangan dan kaki menjadi tombak” demikian tulis Anko. Pada buku tulisan Anko, karate dapat dipakai sebagai,”… cara mengindari perkelahian jika dihadang penjahat.”
20. Brazilian Jiu-jitsu, Brazil
Walaupun didirikan di Brazil, pendiri bela diri ini adalah Mitsuyo Maeda, seorang petarung dari Jepang, yang memenangkan lebih dari 2000 pertandingan dan dianggap sebagai manusia paling tangguh. Maeda bertemu dengan keluarga Gracie di Jepang pada 1914, dan semenjak saat itu juga keluarga Gracie dianggap sebagai keluarga pertama beladiri ini. Penekanan pada lemparan dan groundwork menjadikan olahraga ini populer di kalangan pengguna olahraga campuran
Dalam sejarah budaya manusia dan kesatriaan dokumentasi sejarah; menunjukkan adanya prinsip-prinsip “kesatriaan” yang dianut oleh golongan pendekar masyarakat dan budaya setempat, dari laskar Sparta di Yunani, pendekar Zulu di Afrika, laskar Cherokee di Amerika, golongan Samurai di Jepang dan kasta caraka dalam budaya Jawa yang pada umumnya … walaupun masyarakat-masyarakat ini dipisahkan oleh luasnya lautan dan daratan, namun menariknya para kesatria dari setiap budaya dan negara tersebut memiliki satu benang merah dalam prinsip mereka sebagai kesatriaAdapun 7 prinsip kesatria yang akan saya petik dari budaya Samurai Jepang yaitu Bushido (The Way of The Warrior) yang saya harap bisa memperdalam wawasan dan makna latihan seni bela diri bagi kita semua.
The seven principles of Bushido
1. Yuki – courage, valor, bravery
Ada satu pepatah yang mengatakan bahwa seorang pemberani adalah seorang yang bukan tidak mengenal rasa takut, namun seorang yang mampu berpikir matang dan jernih walaupun dalam keadaan takut. Kemampuan kita untuk mengolah semua rasa takut kita, our insecurities, our fears, our negative thoughts and emotions juga membutuhkan keberanian yang sering sekali terabaikan karena mental kita yang belum mantap atau ketidak inginan kita untuk dianggap “lemah” oleh pihak lain karena besarnya ego kita.
2. Jin – humanity, charity, benevolence
Konon senjata pertama yang di ciptakan manusia adalah api. Melalui apilah manusia berhasil mengusir hewan-hewan buas yang ukurannya jauh lebih besar dari mereka, melindungi “sahabat, keluarga dan masyarakatnya” dan melalui api juga manusia mampu berkumpul di malam hari dalam satu kelompok yang saling berbagi ceria dan cerita. Singkat kata seorang kesatria harus mempunyai rasa “humanis” dan layaknya api, semangat, tutur kata dan tingkah laku kesatria haruslah layaknya api unggun yang menyatukan manusia dalam kehangatan dan kenyamanan dan bukan api yang membumi hanguskan peradaban.
3. Gi – justice, righteousness, integrity
Konon ketika Adam dan Hawa diusir dari surga dan mereka sempat tersentak dengan kesedihan, adapun malaikat yang membisikkan dengan lembut bahwa kehadiran manusia di bumi adalah satu misi agung dari Yang Maha Kuasa untuk menjaga “keadilan” di bumi terhadap ciptaan-ciptaan Yang Maha Kuasa yang tidak berdaya atau tidak di bekali kreatifitas dan inteligensia seperti manusia untuk bisa beradaptasi dan melewati segala macam keadaan. Kurang lebih kata-kata itulah yang saya ingat dari guru saya sewaktu SD di Brasilia dimana kebetulan Beliau berasal dari kampung Amazon yang pada waktu itu sedang “gigihnya” berjuang mempertahankan rumah dan hutan mereka yang dipangkas demi industri negara.
4. Rei – etiquette, courtesy, civility
Budo ends and begins with courtesy. Pernahkah anda berpikir mengapa kita memberi hormat sebelum kita berlatih? suatu tradisi yang tentu bukan hanya karena budaya timur adalah budaya yang identik dengan tata krama yang halus atau sopan namun juga ternyata alam semesta tercipta dalam satu ledakan dahsyat atau “Big Bang” yang dalam pembentukannya setiap partikel, atom dan materi tidak saling “menyerobot” karena menariknya secara ilmu fisika dan ilmu kuantum perhitungan materi atau massa yang salah walau hanya sepersekian persen saja maka menurut perhitungan sains alam semesta tidak mungkin terbentuk sebagaimana adanya
5. Makoto – sincerity, honesty, reality
Di tengah zaman hedonis, materialis dan kapitalis… kejujuran yang tulus memang langka. Apalagi di ibukota dan kota-kota metropolitan dimana persaingan untuk menjadi yang “terbaik” tidak jarang di menghalalkan cara-cara Machiavellis, licik dan curang. Alangkah betapa sulitnya sekarang ini untuk membantu seorang yang belum pernah kita kenal di tengah-tengah kota tanpa merasa was was atau curiga dengan segala macam “kewaspadaan”.
Oleh karena itu seorang kestria adalah insan yang menjunjung tinggi nilai kejujuran karena dia sadar bahwa tanpa kejujuran dia “hampa” dan menjadi “rentan” untuk dimanfaatkan oleh individu-individu berpikiran picik yang ingin memanfaatkan kelebihannya demi suatu tujuan yang kurang mulia.
6. Chugi – loyalty, fidelity and devotion
Kata-kata yang saya ingat dari sahabat saya Takumyo Kimiyo yang juga adalah keturunan Samurai, Kimiyo menjelaskan konsep Chugi ini sebagai pengabdian seorang kesatria. “Abdi kepada bangsa, abdi kepada keluarga dan abdi terhadap jalan yang benar”. Masih ingatkah anda dengan pahlawan-pahlawan nasional yang sudah mengorbankan nyawa mereka demi republik ini?
7. Meiyo – honor
Penghargaan terbesar bagi seorang kesatria bukanlah tambang emas terbesar namun nilai-nilai kehormatan kesatria yang bisa menjadi suatu cerita teladan bagi generasi berikutnya dan menjadi inspirasi berharga yang tak ternilai karena inspirasi tidak karat oleh waktu.
Demikian teman-teman prinsip kesatria dari perspektif Bushido (Jepang), semoga nilai-nilai ini bisa menjadi inspirasi juga dalam latihan seni bela diri kita untuk membangun karakter dan pribadi yang prima, apalagi di tengah kondisi negara dan masyarakat kita yang semakin memilukan.
Marilah kita sebagai seniman bela diri memulai suatu gerakan kecil yang berawal dari diri kita masing-masing untuk membangun komunitas kita yang masih sangat memerlukan jiwa dan insan yang “matang”, “kuat” dan pastinya “kesatria” dalam semangat membangun bangsa kita yang tercinta.
1. Yuki – courage, valor, bravery
Ada satu pepatah yang mengatakan bahwa seorang pemberani adalah seorang yang bukan tidak mengenal rasa takut, namun seorang yang mampu berpikir matang dan jernih walaupun dalam keadaan takut. Kemampuan kita untuk mengolah semua rasa takut kita, our insecurities, our fears, our negative thoughts and emotions juga membutuhkan keberanian yang sering sekali terabaikan karena mental kita yang belum mantap atau ketidak inginan kita untuk dianggap “lemah” oleh pihak lain karena besarnya ego kita.
2. Jin – humanity, charity, benevolence
Konon senjata pertama yang di ciptakan manusia adalah api. Melalui apilah manusia berhasil mengusir hewan-hewan buas yang ukurannya jauh lebih besar dari mereka, melindungi “sahabat, keluarga dan masyarakatnya” dan melalui api juga manusia mampu berkumpul di malam hari dalam satu kelompok yang saling berbagi ceria dan cerita. Singkat kata seorang kesatria harus mempunyai rasa “humanis” dan layaknya api, semangat, tutur kata dan tingkah laku kesatria haruslah layaknya api unggun yang menyatukan manusia dalam kehangatan dan kenyamanan dan bukan api yang membumi hanguskan peradaban.
3. Gi – justice, righteousness, integrity
Konon ketika Adam dan Hawa diusir dari surga dan mereka sempat tersentak dengan kesedihan, adapun malaikat yang membisikkan dengan lembut bahwa kehadiran manusia di bumi adalah satu misi agung dari Yang Maha Kuasa untuk menjaga “keadilan” di bumi terhadap ciptaan-ciptaan Yang Maha Kuasa yang tidak berdaya atau tidak di bekali kreatifitas dan inteligensia seperti manusia untuk bisa beradaptasi dan melewati segala macam keadaan. Kurang lebih kata-kata itulah yang saya ingat dari guru saya sewaktu SD di Brasilia dimana kebetulan Beliau berasal dari kampung Amazon yang pada waktu itu sedang “gigihnya” berjuang mempertahankan rumah dan hutan mereka yang dipangkas demi industri negara.
4. Rei – etiquette, courtesy, civility
Budo ends and begins with courtesy. Pernahkah anda berpikir mengapa kita memberi hormat sebelum kita berlatih? suatu tradisi yang tentu bukan hanya karena budaya timur adalah budaya yang identik dengan tata krama yang halus atau sopan namun juga ternyata alam semesta tercipta dalam satu ledakan dahsyat atau “Big Bang” yang dalam pembentukannya setiap partikel, atom dan materi tidak saling “menyerobot” karena menariknya secara ilmu fisika dan ilmu kuantum perhitungan materi atau massa yang salah walau hanya sepersekian persen saja maka menurut perhitungan sains alam semesta tidak mungkin terbentuk sebagaimana adanya
5. Makoto – sincerity, honesty, reality
Di tengah zaman hedonis, materialis dan kapitalis… kejujuran yang tulus memang langka. Apalagi di ibukota dan kota-kota metropolitan dimana persaingan untuk menjadi yang “terbaik” tidak jarang di menghalalkan cara-cara Machiavellis, licik dan curang. Alangkah betapa sulitnya sekarang ini untuk membantu seorang yang belum pernah kita kenal di tengah-tengah kota tanpa merasa was was atau curiga dengan segala macam “kewaspadaan”.
Oleh karena itu seorang kestria adalah insan yang menjunjung tinggi nilai kejujuran karena dia sadar bahwa tanpa kejujuran dia “hampa” dan menjadi “rentan” untuk dimanfaatkan oleh individu-individu berpikiran picik yang ingin memanfaatkan kelebihannya demi suatu tujuan yang kurang mulia.
6. Chugi – loyalty, fidelity and devotion
Kata-kata yang saya ingat dari sahabat saya Takumyo Kimiyo yang juga adalah keturunan Samurai, Kimiyo menjelaskan konsep Chugi ini sebagai pengabdian seorang kesatria. “Abdi kepada bangsa, abdi kepada keluarga dan abdi terhadap jalan yang benar”. Masih ingatkah anda dengan pahlawan-pahlawan nasional yang sudah mengorbankan nyawa mereka demi republik ini?
7. Meiyo – honor
Penghargaan terbesar bagi seorang kesatria bukanlah tambang emas terbesar namun nilai-nilai kehormatan kesatria yang bisa menjadi suatu cerita teladan bagi generasi berikutnya dan menjadi inspirasi berharga yang tak ternilai karena inspirasi tidak karat oleh waktu.
Demikian teman-teman prinsip kesatria dari perspektif Bushido (Jepang), semoga nilai-nilai ini bisa menjadi inspirasi juga dalam latihan seni bela diri kita untuk membangun karakter dan pribadi yang prima, apalagi di tengah kondisi negara dan masyarakat kita yang semakin memilukan.
Marilah kita sebagai seniman bela diri memulai suatu gerakan kecil yang berawal dari diri kita masing-masing untuk membangun komunitas kita yang masih sangat memerlukan jiwa dan insan yang “matang”, “kuat” dan pastinya “kesatria” dalam semangat membangun bangsa kita yang tercinta.
Situs Agen Kasqq Kembali Hadir Secara Eksklusive dengan Link Website Terbaru dan Terhoki Di Indonesia
ReplyDelete-------->>> WWW,QQKAS,ORG <<<--------
Link : WWW.QQKAS.ORG
KASQQ
Poker online
Situs bandarq
Raih Kehokian dan Kemenangan Besar Di Situs Betting Online Terhoki dI ASIA !!
Dengan Rate Kehokian Tertinggi Hanya Dengan Modal MiNIMAL Bisa Menang WD MAKSIMAL TANPA BATAS..!!!
Deposit Pulsa TANPA RATE POTONGAN
- Minimal Deposit 20.000,-
- Proses Deposit Cepat , Aman & Terpercaya
- Bonus Rollingan 0,3%-0,5%
- Bisa Deposit Pakai Pulsa, Via KREDIVO, AKULAKU , Gopay , LINK AJA , Shopee , Buka Lapak , dan
lainya
MAU MENANG BESAR SEPERTI PLAYER YANG LAIN ???
YUK DAFTAR Sekarang Juga !!!